"WELCOME TO GUDANG ARTIKEL - PENGUNJUNG YANG BAIK SELALU MENINGGALKAN KOMENTAR"
Home » » Biografi Abdul Kadir

Biografi Abdul Kadir

BERJUANG DARI DALAM
Meski menjabat sebagai kepala pemerintahan di Kerajaan Sintang yang tunduk kepada kolonial Belanda, ia malah menyusun strategi melawan Belanda. Di usia yang sudah cukup senja, 74 tahun, Abdul Kadir Raden Temenggung diberi amanat untuk menjadi kepala pemerintahan Melawi. Di bawah kepemimpinannya, pengembangan potensi ekonomi Melawi mengalami kemajuan. Ia pun berhasil mempersatukan masyarakat suku Dayak dengan suku Melayu. Kerukunan tersebut membuat daerah yang dipimpinnya semakin maju.

Seiring dengan berkembangnya daerah Melawi, pemerintah kolonial Belanda pun tergiur untuk menguasainya. Hal tersebut membuat Abdul Kadir berada di posisi yang dilematis, di satu sisi sebagai pejabat kerajaan ia harus patuh kepada titah sang raja Panembahan Sintang yang tunduk kepada Belanda, tetapi di sisi lain ia ingin turut serta memperjuangkan kemerdekaan rakyatnya.
Akhirnya ia pun memberikan arahan serta petunjuk untuk membangun kesatuan bersenjata. Mengetahui hal itu, Belanda tentu tak tinggal diam, ia pun dibujuk dengan hadiah berupa uang dan gelar Setia Pahlawan. Namun kecintaannya pada Tanah Air tak lantas merubah pendirian dan berkhianat karena iming-iming gelar dan materi. Ia tetap berjuang melakukan perlawanan terhadap Belanda meskipun aksinya dilakukan secara terselubung.
Hal itu membuat Belanda semakin meradang. Mereka pun mulai melancarkan operasi militer di daerah Melawi. Abdul Kadir terus melakukan perlawanan meskipun tak secara langsung.Namun, dialah sang aktor di balik layar yang bertugas mengatur strategi perlawanan. Ia pula yang berperan menghimpun kekuatan rakyat untuk menghadapi Belanda.
Posisinya yang terbilang strategis, yakni sebagai kepala pemerintahan Melawi membuatnya dapat dengan mudah mendapatkan informasi seputar rencana-rencana Belanda. Informasi tersebut kemudian disampaikan ke pemimpin serangan sehingga mereka dapat melakukan persiapan untuk mengantisipasi serangan yang akan dilancarkan pemerintah Belanda.
Strateginya pun tak sia-sia, Belanda kesulitan menumpas kelompok perlawanan. Kurang lebih selama 7 tahun terhitung sejak tahun 1868 sampai 1875, peran gandanya berjalan aman tanpa hambatan. Namun pada akhirnya, Belanda berhasil mengetahui tempat yang difungsikan sebagai basis perjuangan Abdul Kadir.
Ia pun ditangkap dan dijebloskan ke penjara yang berada di benteng Belanda di Nanga Pinoh. Setelah disiksa selama tiga minggu, ia pun meregang nyawa. Abdul Kadir menghembuskan nafas terakhirnya dalam usia 104 tahun. Jasadnya kemudian dikebumikan di Natai Mungguk Liang, daerah Melawi.
Atas jasa-jasanya kepada negara, Abdul Kadir Raden Temenggung Setia Pahlawan diberi gelar Pahlawan Nasional berdasarkan SK Presiden Republik Indonesia No. 114/TK/Tahun 1999, tanggal 13 Oktober 1999.

Referensi : http://www.tokohindonesia.com/

0 comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Search This Blog

Hit Counter

Please Join This Site !!!

Contributors

Reza Maulana. Powered by Blogger.

Arsip Blog

 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. GUDANG ARTIKEL - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger