Berikut adalah 10 kecelakaan pesawat yang hanya menyisakan 1 awak pesawat yang bisa selamat dan tetap hidup.
10. Letnan Martin Farkas Pertama
Tanggal Crash: 19 Januari 2006
Jenis Pesawat: Antonov An-24
Operator: Slovakia Angkatan Udara
Crash Site: Hejce, Hongaria
Penumpang & Crew: 43
Kematian: 42
Penyebab Crash: Kesalahan pilot
Pesawat ini membawa pasukan penjaga perdamaian Slovakia. Pesawat jatuh di medan bersalju dan berhutan, di Borsó Hill, di ketinggian 700 meter (2.300 kaki), dekat desa Hungaria Hejce dan kota Telkibánya. Pesawat menabrak puncak pohon, sebelum terbakar dan jatuh. Mayat dan puing-puing pesawat yang tersebar di area yang luas. Michaela Farkasova, istri satu - satunya yang selamat, melaporkan bahwa dia menerima panggilan telepon selular dari suaminya, yang mengatakan bahwa pesawat telah jatuh di hutan. Dia memintanya untuk waspada layanan penyelamatan. Tak lama setelah panggilan telepon, Farkas ditemukan. Menurut penyelamat, kelangsungan hidupnya adalah keberuntungan murni seperti yang ditemukan di toilet pesawat, yang menerima sedikit kerusakan. Farkas menderita pembengkakan otak ringan dan luka paru-paru setelah kecelakaan. Dia dimasukkan ke dalam koma induksi medis, dan segera dilaporkan dalam kondisi stabil. Penyelidikan lebih lanjut menunjukkan bahwa pilot turun terlalu dini dalam gelap menuju cahaya Košice.
9. James Polehinke
Tanggal Crash: 27 Agustus 2006
Jenis Pesawat: Bombardier Canadair Regional Jet (CRJ) CRJ-100ER
Operator: Comair (d / b / a Delta Connection
Crash Site: Rumput Biru Bandara, Lexington, Kentucky
Penumpang & Crew onboard: 50
Kematian: 49
Penyebab Crash: Kesalahan pilot
Pesawat ini ditugaskan Runway bandara 22 untuk lepas landas, tetapi digunakan Runway 26 sebagai gantinya. Runway 26 terlalu pendek untuk lepas landas yang aman, menyebabkan pesawat untuk menyerbu di ujung landasan pacu sebelum bisa menjadi udara, menewaskan semua 47 penumpang dan dua dari tiga awak. Petugas Penerbangan Pertama, Yakobus Polehinke, adalah satunya yang selamat. Polehinke menderita luka serius, termasuk beberapa patah tulang, paru-paru runtuh dan pendarahan hebat. Dokter kemudian memutuskan bahwa Polehinke telah menderita kerusakan otak, dan tidak memiliki memori dari kecelakaan atau peristiwa yang menuju ke sana. Polehinke terbang pesawat ketika jatuh, tapi itu kapten penerbangan itu, Jeffrey Clay, yang meluncur pesawat ke landasan pacu yang salah.
8. Foye Kenneth Roberts
Tanggal Crash: Jun 14, 1943
Jenis Pesawat: B-17C Flying Fortress
Crash Site: Bakers CREEK dekat Mackay, QLD Australia
Penumpang & Crew: 41
Kematian: 40
Penyebab Crash: tidak diketahui
Untuk alasan keamanan militer dan moral, insiden ini terdiam-up oleh Angkatan Darat AS dan otoritas sipil Australia selama bertahun-tahun. Pesawat itu membawa empat puluh satu prajurit Amerika yang kembali dari sepuluh hari cuti. Pesawat lepas landas dalam kabut tanah, dan mendatar pada ketinggian sekitar 300 kaki. Dalam hitungan menit pesawat terbakar di udara, dan saat menyelam ke pohon salah satu sayapnya datang pergi, meninggalkan pembukaan besar dalam pesawat melalui mana sebagian besar penumpang dikosongkan ke dalam semak-semak sebelum dampak akhir . Selamat hanya Foye Kenneth Roberts. Roberts menderita cedera kepala yang tidak didiagnosis pada saat kecelakaan, dan kehilangan pidatonya selama bertahun-tahun setelah operasi menyelamatkan nyawa otak. Roberts tidak dapat mengingat apa pun dari kecelakaan yang sebenarnya. Pada bulan Februari 2004, Kenneth Roberts Foye meninggal. Fakta lain yang luar biasa adalah bahwa, masih sampai hari ini, tingkat kecelakaan ini sebagai bencana penerbangan terburuk dalam sejarah Australia.
Tanggal Crash: Jun 14, 1943
Jenis Pesawat: B-17C Flying Fortress
Crash Site: Bakers CREEK dekat Mackay, QLD Australia
Penumpang & Crew: 41
Kematian: 40
Penyebab Crash: tidak diketahui
Untuk alasan keamanan militer dan moral, insiden ini terdiam-up oleh Angkatan Darat AS dan otoritas sipil Australia selama bertahun-tahun. Pesawat itu membawa empat puluh satu prajurit Amerika yang kembali dari sepuluh hari cuti. Pesawat lepas landas dalam kabut tanah, dan mendatar pada ketinggian sekitar 300 kaki. Dalam hitungan menit pesawat terbakar di udara, dan saat menyelam ke pohon salah satu sayapnya datang pergi, meninggalkan pembukaan besar dalam pesawat melalui mana sebagian besar penumpang dikosongkan ke dalam semak-semak sebelum dampak akhir . Selamat hanya Foye Kenneth Roberts. Roberts menderita cedera kepala yang tidak didiagnosis pada saat kecelakaan, dan kehilangan pidatonya selama bertahun-tahun setelah operasi menyelamatkan nyawa otak. Roberts tidak dapat mengingat apa pun dari kecelakaan yang sebenarnya. Pada bulan Februari 2004, Kenneth Roberts Foye meninggal. Fakta lain yang luar biasa adalah bahwa, masih sampai hari ini, tingkat kecelakaan ini sebagai bencana penerbangan terburuk dalam sejarah Australia.
7. Nestor Mata
Tanggal Crash: 17 Maret 1957
Jenis Pesawat: C-47 Skytrain
Operator: Angkatan Udara Filipina
Crash Site: 22 km BL dari Cebu City, Filipina
Penumpang & Crew: 26
Kematian: 25
Penyebab Crash: Kelelahan logam
Kecelakaan ini menewaskan Presiden 7 Filipina, Ramon Magsaysay, serta banyak pejabat tinggi militer peringkat. Seorang reporter Herald Filipina, Nestor Mata, adalah satunya yang selamat dari kecelakaan itu. Pesawat lepas landas dari Bandara Lahug untuk Bidang Nichols, dan saksi mata atas dasar mengamati bahwa pesawat itu tidak mendapat cukup ketinggian saat mendekati rentang gunung di Balamban. Mata duduk di kursi kedua, di samping kompartemen Presiden, ketika kecelakaan terjadi, dan mengingat ada kilat menyilaukan sejenak, kemudian ia jatuh pingsan. Ketika ia sadar ia menemukan dirinya di sisi tebing yang curam antara pohon-pohon dan semak-semak. Saat ia sedang sakit menyakitkan, ia mulai berteriak, 'Mr Presiden! Bapak Presiden! "Ketika beberapa petani menemukannya mereka harus kembali ke desa untuk mendapatkan tempat tidur gantung yang mereka dimuat dan membawanya selama 18 jam melalui medan kasar. Begitu sampai di Rumah Sakit Mata Pulau Selatan di Cebu, ia dirawat karena shock berat dan rasa sakit dari luka bakar derajat kedua dan ketiga. Mata tidak kehilangan kesadaran di rumah sakit, dan mampu mendikte seorang perawat tekan pengiriman ke kertas. Ini mulai 'Presiden Magsaysay sudah mati. "
Foto di atas salib putih adalah "penanda" dari situs yang tepat dari kecelakaan itu.
Tanggal Crash: 17 Maret 1957
Jenis Pesawat: C-47 Skytrain
Operator: Angkatan Udara Filipina
Crash Site: 22 km BL dari Cebu City, Filipina
Penumpang & Crew: 26
Kematian: 25
Penyebab Crash: Kelelahan logam
Kecelakaan ini menewaskan Presiden 7 Filipina, Ramon Magsaysay, serta banyak pejabat tinggi militer peringkat. Seorang reporter Herald Filipina, Nestor Mata, adalah satunya yang selamat dari kecelakaan itu. Pesawat lepas landas dari Bandara Lahug untuk Bidang Nichols, dan saksi mata atas dasar mengamati bahwa pesawat itu tidak mendapat cukup ketinggian saat mendekati rentang gunung di Balamban. Mata duduk di kursi kedua, di samping kompartemen Presiden, ketika kecelakaan terjadi, dan mengingat ada kilat menyilaukan sejenak, kemudian ia jatuh pingsan. Ketika ia sadar ia menemukan dirinya di sisi tebing yang curam antara pohon-pohon dan semak-semak. Saat ia sedang sakit menyakitkan, ia mulai berteriak, 'Mr Presiden! Bapak Presiden! "Ketika beberapa petani menemukannya mereka harus kembali ke desa untuk mendapatkan tempat tidur gantung yang mereka dimuat dan membawanya selama 18 jam melalui medan kasar. Begitu sampai di Rumah Sakit Mata Pulau Selatan di Cebu, ia dirawat karena shock berat dan rasa sakit dari luka bakar derajat kedua dan ketiga. Mata tidak kehilangan kesadaran di rumah sakit, dan mampu mendikte seorang perawat tekan pengiriman ke kertas. Ini mulai 'Presiden Magsaysay sudah mati. "
Foto di atas salib putih adalah "penanda" dari situs yang tepat dari kecelakaan itu.
6. Erika Delgado
Tanggal Crash: Jan 13, 1995
Jenis Pesawat: DC-9
Operator: Intercontinental perusahaan penerbangan
Crash Site: Maria La Baja, 500 mil utara-barat dari Bogota
Penumpang & Crew: 52
Kematian: 51
Penyebab Crash: Unknown
Pesawat ini meledak di udara sebagai pilot, tampaknya, berusaha pendaratan darurat dekat rawa, tetapi menghantam lapangan berumput dan meledak dan kemudian jatuh ke dalam laguna. Seorang petani mengatakan ia mendengar teriakan minta tolong, dan menemukan seorang gadis berusia 9 tahun, Erika Delgado, di gundukan rumput laut, yang telah patah jatuh. Dia-satunya yang selamat. Dia bepergian dengan orangtuanya dan adik laki-laki, dari Bogota ke Karibia resor kota Cartagena. Para penyelamat mengatakan dia mengatakan kepada mereka ibunya telah mendorongnya keluar dari pesawat saat pecah dan meledak dalam kobaran api. Dia dibawa ke rumah sakit dalam keadaan shock, dan dengan lengan yang patah. Erika kemudian ingat seseorang mendekat dan mengabaikan teriakan minta tolong, tapi merobek kalung emas dari lehernya dan lari. Saksi mata mengatakan pemulung juga menjarah tubuh penumpang lainnya. Erika mengeluarkan permohonan untuk kembalinya kalung, yang katanya adalah satu-satunya kenang-kenangan dari ayahnya.
5. George Lamson, Jr
Tanggal Crash: 21 Januari 1985
Jenis Pesawat: Lockheed Electra 188
Crash Site: Reno, Nevada, Amerika Serikat
Penumpang & Crew: 71
Kematian: 70
Penyebab Crash: Pilot / Kantor kesalahan Kru
Setelah akhir pekan ski, 17 tahun George Lamson telah mengambil kursi di samping ayahnya di baris depan kabin pesawat, tepat di belakang sekat. Pesawat mulai gemetar dan sayap kanan pesawat menukik karena mulai keliru belok kanan nya. Lamson menarik lutut ke dada seperti pesawat menyentuh tanah. Kekuatan kecelakaan merobek kursi Lamson dari pesawat, dan ia terlempar keluar dari pesawat, mendarat tegak di tengah jalan raya, masih terikat di sabuk pengaman. Dia menanggalkan dan berlari menuju lapangan di tepi jauh dari trotoar saat pesawat itu meledak. Tiga orang selamat dari kecelakaan itu awalnya, termasuk ayah George Lamson, tetapi keduanya meninggal beberapa hari kemudian luka bakar parah dan cedera kepala. Ia kemudian memutuskan bahwa kemungkinan penyebab kecelakaan ini adalah kegagalan kapten untuk kontrol, dan kegagalan kopilot untuk memantau jalur penerbangan dan kecepatan udara pesawat. Ini adalah apa yang menyebabkan getaran tak terduga sesaat setelah lepas landas.
Tanggal Crash: Jan 13, 1995
Jenis Pesawat: DC-9
Operator: Intercontinental perusahaan penerbangan
Crash Site: Maria La Baja, 500 mil utara-barat dari Bogota
Penumpang & Crew: 52
Kematian: 51
Penyebab Crash: Unknown
Pesawat ini meledak di udara sebagai pilot, tampaknya, berusaha pendaratan darurat dekat rawa, tetapi menghantam lapangan berumput dan meledak dan kemudian jatuh ke dalam laguna. Seorang petani mengatakan ia mendengar teriakan minta tolong, dan menemukan seorang gadis berusia 9 tahun, Erika Delgado, di gundukan rumput laut, yang telah patah jatuh. Dia-satunya yang selamat. Dia bepergian dengan orangtuanya dan adik laki-laki, dari Bogota ke Karibia resor kota Cartagena. Para penyelamat mengatakan dia mengatakan kepada mereka ibunya telah mendorongnya keluar dari pesawat saat pecah dan meledak dalam kobaran api. Dia dibawa ke rumah sakit dalam keadaan shock, dan dengan lengan yang patah. Erika kemudian ingat seseorang mendekat dan mengabaikan teriakan minta tolong, tapi merobek kalung emas dari lehernya dan lari. Saksi mata mengatakan pemulung juga menjarah tubuh penumpang lainnya. Erika mengeluarkan permohonan untuk kembalinya kalung, yang katanya adalah satu-satunya kenang-kenangan dari ayahnya.
5. George Lamson, Jr
Tanggal Crash: 21 Januari 1985
Jenis Pesawat: Lockheed Electra 188
Crash Site: Reno, Nevada, Amerika Serikat
Penumpang & Crew: 71
Kematian: 70
Penyebab Crash: Pilot / Kantor kesalahan Kru
Setelah akhir pekan ski, 17 tahun George Lamson telah mengambil kursi di samping ayahnya di baris depan kabin pesawat, tepat di belakang sekat. Pesawat mulai gemetar dan sayap kanan pesawat menukik karena mulai keliru belok kanan nya. Lamson menarik lutut ke dada seperti pesawat menyentuh tanah. Kekuatan kecelakaan merobek kursi Lamson dari pesawat, dan ia terlempar keluar dari pesawat, mendarat tegak di tengah jalan raya, masih terikat di sabuk pengaman. Dia menanggalkan dan berlari menuju lapangan di tepi jauh dari trotoar saat pesawat itu meledak. Tiga orang selamat dari kecelakaan itu awalnya, termasuk ayah George Lamson, tetapi keduanya meninggal beberapa hari kemudian luka bakar parah dan cedera kepala. Ia kemudian memutuskan bahwa kemungkinan penyebab kecelakaan ini adalah kegagalan kapten untuk kontrol, dan kegagalan kopilot untuk memantau jalur penerbangan dan kecepatan udara pesawat. Ini adalah apa yang menyebabkan getaran tak terduga sesaat setelah lepas landas.
Lamson baru-baru ini dihubungi oleh pers dan sekarang seorang ayah sendiri. Dia meminta wartawan untuk tidak mengungkapkan apa-apa lagi dari karyanya atau keberadaan dan tetap menjadi orang yang sangat pribadi.
4. Mohammed el-Fateh Osman
Tanggal Crash: Juli 8, 2003
Jenis Pesawat: Boeing 737
Operator: Sudan Airways
Crash Site: Port Sudan
Penumpang & Crew: 116
Kematian: 115
Penyebab Crash: * Tidak Diketahui
Sekitar 10 menit setelah lepas landas dari Port Sudan pos di pantai timur laut ke ibukota, pilot melalui radio menara kontrol tentang masalah dalam satu mesin. Pilot mematikan mesin itu dan mengatakan kepada menara dia kembali ke bandara. Sepuluh menit kemudian, pesawat Sudan terjun ke bukit ketika mencoba mendarat darurat, menewaskan 116 orang dan meninggalkan 3-tahun Mohammed el-Fateh Osman tengah adegan mayat hangus, sebagai-satunya yang selamat. Anak itu ditemukan terluka dan tergeletak di sebuah pohon tumbang oleh orang aneh. Ibu anak itu di antara para korban. Mohammed kehilangan bagian dari tungkai bawah dan dirawat karena luka bakar parah. Mayat-mayat itu dimakamkan di sebuah kuburan massal setelah melakukan salat, karena kondisi tubuh tidak mengizinkan pengangkutan dan memberikan mereka kepada kerabat.
* Negara ini menyalahkan Amerika Serikat atas kecelakaan itu, mengatakan bahwa sanksi telah membatasi bagian pesawat penting. Amerika Serikat membantah klaim itu, menyatakan bahwa tidak ada larangan pada peralatan yang diperlukan untuk keselamatan penerbangan.
Tanggal Crash: Juli 8, 2003
Jenis Pesawat: Boeing 737
Operator: Sudan Airways
Crash Site: Port Sudan
Penumpang & Crew: 116
Kematian: 115
Penyebab Crash: * Tidak Diketahui
Sekitar 10 menit setelah lepas landas dari Port Sudan pos di pantai timur laut ke ibukota, pilot melalui radio menara kontrol tentang masalah dalam satu mesin. Pilot mematikan mesin itu dan mengatakan kepada menara dia kembali ke bandara. Sepuluh menit kemudian, pesawat Sudan terjun ke bukit ketika mencoba mendarat darurat, menewaskan 116 orang dan meninggalkan 3-tahun Mohammed el-Fateh Osman tengah adegan mayat hangus, sebagai-satunya yang selamat. Anak itu ditemukan terluka dan tergeletak di sebuah pohon tumbang oleh orang aneh. Ibu anak itu di antara para korban. Mohammed kehilangan bagian dari tungkai bawah dan dirawat karena luka bakar parah. Mayat-mayat itu dimakamkan di sebuah kuburan massal setelah melakukan salat, karena kondisi tubuh tidak mengizinkan pengangkutan dan memberikan mereka kepada kerabat.
* Negara ini menyalahkan Amerika Serikat atas kecelakaan itu, mengatakan bahwa sanksi telah membatasi bagian pesawat penting. Amerika Serikat membantah klaim itu, menyatakan bahwa tidak ada larangan pada peralatan yang diperlukan untuk keselamatan penerbangan.
3. Vesna Vulović
Tanggal Crash: 26 Januari 1972
Jenis Pesawat: McDonnell-Douglas DC-9
Operator: Jugoslovenski Aero transportasi
Penyebab Crash: Bom
Crash Site: Hinterhermsdorf, Jerman Timur
Penumpang & Crew: 28
Kematian: 27
Hal ini dekat dengan bagian atas daftar karena keadaan secara keseluruhan, dan kisah hidup luar biasa Vesna Vulović. Vesna adalah seorang pramugari di kapal ketika sebuah bom meledak, pada ketinggian 33.000 ft (10.050 meter). Tindakan teroris itu disebabkan teroris Kroasia Ustashe. Ledakan itu merobek jet menjadi beberapa bagian di udara. Puing-puing jatuh di langit selama tiga menit sebelum mencolok gunung beku. Seorang pria Jerman, setelah tiba di kecelakaan itu, ditemukan tergeletak di luar Vesna setengah dari pesawat, dengan tubuh seorang anggota awak di atasnya, dan keranjang melayani disematkan ke tubuhnya. Pria itu tenaga medis dalam perang dunia kedua, dan melakukan apa yang dia bisa untuk sampai bantuan lebih lanjut tiba. Vesna luka sudah termasuk tengkoraknya retak, dua kaki patah dan tiga tulang yang patah, yang meninggalkan sementara dia lumpuh dari pinggang ke bawah. Dia kembali penggunaan kakinya setelah operasi, dan terus bekerja untuk JAT di meja kerja. Ia ditemukan kemudian bahwa jadwalnya telah dicampur dengan yang lain pramugari bernama Vesna, dan ia kemudian ditempatkan pada penerbangan yang salah.
Vesna masih memegang Guinness World Record untuk jatuh tertinggi tanpa parasut selamat, di 33.330 kaki. Dia dianggap sebagai pahlawan nasional di seluruh bekas Yugoslavia.
Tanggal Crash: 26 Januari 1972
Jenis Pesawat: McDonnell-Douglas DC-9
Operator: Jugoslovenski Aero transportasi
Penyebab Crash: Bom
Crash Site: Hinterhermsdorf, Jerman Timur
Penumpang & Crew: 28
Kematian: 27
Hal ini dekat dengan bagian atas daftar karena keadaan secara keseluruhan, dan kisah hidup luar biasa Vesna Vulović. Vesna adalah seorang pramugari di kapal ketika sebuah bom meledak, pada ketinggian 33.000 ft (10.050 meter). Tindakan teroris itu disebabkan teroris Kroasia Ustashe. Ledakan itu merobek jet menjadi beberapa bagian di udara. Puing-puing jatuh di langit selama tiga menit sebelum mencolok gunung beku. Seorang pria Jerman, setelah tiba di kecelakaan itu, ditemukan tergeletak di luar Vesna setengah dari pesawat, dengan tubuh seorang anggota awak di atasnya, dan keranjang melayani disematkan ke tubuhnya. Pria itu tenaga medis dalam perang dunia kedua, dan melakukan apa yang dia bisa untuk sampai bantuan lebih lanjut tiba. Vesna luka sudah termasuk tengkoraknya retak, dua kaki patah dan tiga tulang yang patah, yang meninggalkan sementara dia lumpuh dari pinggang ke bawah. Dia kembali penggunaan kakinya setelah operasi, dan terus bekerja untuk JAT di meja kerja. Ia ditemukan kemudian bahwa jadwalnya telah dicampur dengan yang lain pramugari bernama Vesna, dan ia kemudian ditempatkan pada penerbangan yang salah.
Vesna masih memegang Guinness World Record untuk jatuh tertinggi tanpa parasut selamat, di 33.330 kaki. Dia dianggap sebagai pahlawan nasional di seluruh bekas Yugoslavia.
2. Cecelia Cichan
Tanggal Crash: 16 Agustus 1987
Jenis Pesawat: McDonnell Douglas MD-82
Operator: Northwest Airlines
Crash Site: Romulus, Michigan (barat Detroit)
Penumpang & Crew onboard: 155
Onboard kematian: 154-2 di lapangan juga tewas
Penyebab Crash: kesalahan pilot
Setelah lepas landas dari Metro Bandara, selama pendakian awal, pesawat meluncur sekitar 35 derajat dalam setiap arah. Sayap kiri menghantam sebuah tiang lampu sekitar satu mil ½ (800 m) dari ujung landasan pacu, menghantam tiang lampu lainnya, atap gedung penyewaan mobil, dan kemudian tanah. Cecelia Cichan terletak oleh pekerja penyelamat di kursinya, beberapa meter jauhnya dari tubuh ibunya bersama ayah Cecelia, dan 6-tahun kakaknya. Kelangsungan hidupnya kecelakaan dianggap dijelaskan dan ajaib oleh banyak orang, termasuk peneliti kecelakaan penerbangan. Dewan Keselamatan Transportasi Nasional menentukan bahwa kemungkinan penyebab kecelakaan itu kegagalan awak pesawat untuk menggunakan checklist taksi untuk memastikan flaps dan bilah diperpanjang untuk lepas landas. Cecelia sekarang sudah menikah dan memperoleh gelar Psikologi dari University of Alabama. Meskipun ia tidak membuat pernyataan publik, atau menghadiri layanan peringatan tahunan tentang kecelakaan tragis, dia sesuai dengan beberapa orang korban kecelakaan 'dicintai.
Tanggal Crash: 16 Agustus 1987
Jenis Pesawat: McDonnell Douglas MD-82
Operator: Northwest Airlines
Crash Site: Romulus, Michigan (barat Detroit)
Penumpang & Crew onboard: 155
Onboard kematian: 154-2 di lapangan juga tewas
Penyebab Crash: kesalahan pilot
Setelah lepas landas dari Metro Bandara, selama pendakian awal, pesawat meluncur sekitar 35 derajat dalam setiap arah. Sayap kiri menghantam sebuah tiang lampu sekitar satu mil ½ (800 m) dari ujung landasan pacu, menghantam tiang lampu lainnya, atap gedung penyewaan mobil, dan kemudian tanah. Cecelia Cichan terletak oleh pekerja penyelamat di kursinya, beberapa meter jauhnya dari tubuh ibunya bersama ayah Cecelia, dan 6-tahun kakaknya. Kelangsungan hidupnya kecelakaan dianggap dijelaskan dan ajaib oleh banyak orang, termasuk peneliti kecelakaan penerbangan. Dewan Keselamatan Transportasi Nasional menentukan bahwa kemungkinan penyebab kecelakaan itu kegagalan awak pesawat untuk menggunakan checklist taksi untuk memastikan flaps dan bilah diperpanjang untuk lepas landas. Cecelia sekarang sudah menikah dan memperoleh gelar Psikologi dari University of Alabama. Meskipun ia tidak membuat pernyataan publik, atau menghadiri layanan peringatan tahunan tentang kecelakaan tragis, dia sesuai dengan beberapa orang korban kecelakaan 'dicintai.
1. Juliane Köpcke
Tanggal Crash: 24 Desember 1971
Jenis Pesawat: Lockheed Electra L-188A
Crash Site: Puerto Inca, Peru
Penumpang & Crew: 92
Kematian: 91
Penyebab Crash: Kesalahan Manusia dan kegagalan Struktural, mungkin disambar petir
Ini benar-benar dua cerita bertahan hidup, jadi aku telah menempatkan di nomor satu spot. Ada detail lebih menarik untuk cerita ini, tetapi untuk menjaga ini ke format daftar di sini adalah fakta-fakta dasar dari account. Pada malam Natal 1971, pesawat Peru itu lepas landas dari Jorge Chavez Bandara Internasional di Lima, pada penerbangan ke Pucallpa, Peru. Sekitar setengah jam setelah lepas landas, dan pada sekitar 21.000 kaki, pesawat memasuki badai dan turbulensi berat dan kemungkinan disambar petir. Para pilot mengalami kesulitan mengendalikan pesawat, dan segera masuk ke menyelam. Para kru mencoba untuk tingkat keluar pesawat, tapi kekuatan api dan bergolak di sayap menyebabkan sayap kanan dan sebagian besar sayap kiri untuk memisahkan dari pesawat. Pesawat datang runtuh di wilayah pegunungan dari Amazon. Ajaibnya, seorang remaja Jerman Juliane Koepcke (17), yang bepergian dengan ibunya, selamat dari kecelakaan itu dan masih terikat di kursinya. Setelah mencari ibunya sia-sia, Koepcke berjalan melalui hutan selama sembilan hari mencari bantuan. Pada hari kesembilan, ia menemukan sebuah kano dan tempat berlindung. Jam kemudian, pengusaha kayu lokal kembali dan menemukannya. Para pria membawanya dalam perjalanan tujuh jam terakhir melalui perahu menyusuri sungai ke stasiun kayu, di mana ia diterbangkan ke rumah sakit. Koepcke sekarang seorang ahli biologi yang sukses di Jerman.
Foto di atas adalah Juliane Köpcke duduk di dekat puing-puing diciptakan untuk sebuah film dokumenter yang disebut Wings of Hope.
Kontributor: Blogball - Listverse
Tanggal Crash: 24 Desember 1971
Jenis Pesawat: Lockheed Electra L-188A
Crash Site: Puerto Inca, Peru
Penumpang & Crew: 92
Kematian: 91
Penyebab Crash: Kesalahan Manusia dan kegagalan Struktural, mungkin disambar petir
Ini benar-benar dua cerita bertahan hidup, jadi aku telah menempatkan di nomor satu spot. Ada detail lebih menarik untuk cerita ini, tetapi untuk menjaga ini ke format daftar di sini adalah fakta-fakta dasar dari account. Pada malam Natal 1971, pesawat Peru itu lepas landas dari Jorge Chavez Bandara Internasional di Lima, pada penerbangan ke Pucallpa, Peru. Sekitar setengah jam setelah lepas landas, dan pada sekitar 21.000 kaki, pesawat memasuki badai dan turbulensi berat dan kemungkinan disambar petir. Para pilot mengalami kesulitan mengendalikan pesawat, dan segera masuk ke menyelam. Para kru mencoba untuk tingkat keluar pesawat, tapi kekuatan api dan bergolak di sayap menyebabkan sayap kanan dan sebagian besar sayap kiri untuk memisahkan dari pesawat. Pesawat datang runtuh di wilayah pegunungan dari Amazon. Ajaibnya, seorang remaja Jerman Juliane Koepcke (17), yang bepergian dengan ibunya, selamat dari kecelakaan itu dan masih terikat di kursinya. Setelah mencari ibunya sia-sia, Koepcke berjalan melalui hutan selama sembilan hari mencari bantuan. Pada hari kesembilan, ia menemukan sebuah kano dan tempat berlindung. Jam kemudian, pengusaha kayu lokal kembali dan menemukannya. Para pria membawanya dalam perjalanan tujuh jam terakhir melalui perahu menyusuri sungai ke stasiun kayu, di mana ia diterbangkan ke rumah sakit. Koepcke sekarang seorang ahli biologi yang sukses di Jerman.
Foto di atas adalah Juliane Köpcke duduk di dekat puing-puing diciptakan untuk sebuah film dokumenter yang disebut Wings of Hope.
Kontributor: Blogball - Listverse
Sumber: http://gudangartikel.net/discussion/1635/kecelakaan-pesawat-yang-hanya-menyisakan-satu-awak-yang-selamat/p1#ixzz1frAyRWzI
0 comments:
Post a Comment